BAB IV
REGRESI
LINIER BERGANDA
1.
Rangkuman Pembahasan Bab IV
A.
Pengertian
Regreasi Linier Berganda
Merupakan hubungan
secara linier antara dua atau lebih vriabel independen. Dalam ilmu social semua
factor – factor saling berkait yang satu sama lain. Sebagai contoh terjadinya inflasi
tidak hanya dipengaruhi oleh bunga deposito akan tetapi faktor – faktor lain
sepert nilai tukar (kurs), jumlah uang beredar, kelangkaan barang dan lain –
lain.
Model Regresi Linier Berganda
Penulisan
model regresi linier berganda merupakan pengembangan dari model regresi linier
tunggal, yang mebedakan hanya pada variabel X saja dimana lebih dari satu variabel.
Populasi : Y= A + B1X1+ B2X2+ B3X3 +
……..BnXn + e
atau Y= B0 + B1X1+ B2X2+ B3X3 +
……..BnXn + e
Sampel : Y= a + b1X1+ b2X2+ b3X3 +
…………bnXn + e
atau Y= b0 + b1X1+ b2X2+ b3X3 +
………..BnXn + e
akan tetapi penulisan model
regresi linier sangat beragam, sebagai contoh selain model diatas adalah penulisan
regresi model Yale. Perbedaannya hanya pada notasi model dimana spesifikasi dalam
menandai variable terikat yang selalu menggunakan angka 1. Untuk variable bebas
notasinya dimulai dari angka 2,3,4 dan seterusnya.
Perhitungan Nilai Parameter
Penggunaan metode OLS dalam regresi
linier berganda dimaksudkan untuk mendapatkan aturan dalam mengestimasi
parameter yang tidak diketahui. Prinsip yang terkandung dalam OLS sendiri
adalah untuk meminimalisasi perbedaan jumlah kuadrat kesalahan (sum of square)
antara nilai observasi Y dengan Yˆ. Secara matematis, fungsi minimalisasi sum
of square ditunjukkan dalam rumus:

Untuk mendapatkan estimasi
least square b0, b1, b2 minimum dapat
dilakukan dengan cara turunan parsial (Partially
differentiate) drai formula diatas :

Jadikan nilai-nilai turunan
parsial diatas menjadi sama dengan 0 (nol), dengan cara membagi dengan angka 2
hingga menjadi :


Untuk menyederhanakan rumus
paling atas dilakukan pembagian dengan n, sehingga memperoleh rumus baru
sebagai berikut :


mengontrol
pengaruh linier X2 ketika
melakukan pengukuran dampak dari perubahan X1 terhadap Y, maka
dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Tahap kedua: lakukan regresi X1 terhadap X2
X1 = b0
+ b2 X2 + e2
Dimana
e1 merupakan residual, yang besarnya:
e2
= X1 – b0 – b2X2
= X1-X^
Tahap
ketiga: lakukan regresi e1 terhadap e2
e1
= a + a1e2 +e3
Ekstensifikasi Rumus :

Dengan
menggunakan rumus-rumus tersebut di atas, maka nilai total masing-masing komponen rumus yang dikembangkan adalah
tertera sebagai berikut:

Berd

Rumus untuk mencari nilai b1
(pada model multiple regression)

Rumus untuk mencari nilai b2
(pada model multiple
regression)
regression)

Rumus untuk mencari nilai b0
(pada model multiple
regression)
regression)

maka diketahui bahwa nilai b1

Dengan menggunakan rumus
pencarian b2 di atas, maka diketahui bahwa nilai b2 adalah


Dengan menggunakan rumus
pencarian b0 di atas, maka diketahui bahwa nilai b0 adalah


Nilai
dari parameter b1 dan b2 merupakan nilai dari suatu sampel. Nilai b1 dan b2 tergantung pada jumlah
sampel
yang ditarik. Penambahan atau pengurangan akan mengakibatkan perubahan rentangan nilai b.
Untuk
dapat melakukan uji t, perlu menghitung besarnya
standar error masing-masing parameter
standar error masing-masing parameter



Rumus-rumus
di atas, dapat kita masuki dengan angka-angka yang tertera pada tabel, hanya
saja belum semuanya dapat terisi. Kita masih memerlukan lagi angka untuk
mengisi rumus Σe2
T
tabel : 1,729 (uji satu arah)
: 2,093 (uji dua arah)
α = 5% = 0,05
α/2 =
0,25% =
0,05
N
= 22
Df
= n – 3 = 19
Tb1 = 7, 938 > T
tabel = 2.093
maka
dapat dipastikan bahwa variabel budep secara individual signifikan mempengaruhi
inflasi.
Tb1 = 1, 284 < T
tabel = 2.093


B. Kefisien
Determinasi (R2)
Koefisien
determinasi pada dasarnya digunakan untuk
mengkur goodness of fit dari persamaan regresi, melalui hasil pengukuran
dalam bentuk prosentase yang menjelaskan determinasi variabel penjelas (X)
terhadap variabel yang dijelaskan (Y).
Rumus

Total variasi Y (TSS) dapat diukur menggunakan derajat
deviasi dari masing-masing observasi nilai Y dari rata-ratanya. Hasil pengukuran ini kemudian
dijumlahkan hingga mencakup seluruh observasi


Jadi, rumus di atas dapat pula
dituliskan menjadi sebagai berikut:

C.
Uji F
Pengujian secara
serentak tersebut dilakukan dengan teknik analisis of variance (ANOVA)
melalui pengujian nilai F hitung yang dibandingka dengan nilai F tabel.
Oleh karena itu disebut pula dengan uji F. Pada prinsipnya, teknik ANOVA
digunakan untuk menguji distribusi atau variansi means dalam variabel penjelas apakah secara proporsional
telah signifikan menjelaskan
variasi dari variabel yang dijelaskan.
F = variance between means / variance between group

H0 : b1 = b2 = 0 Variabel
penjelas secara serentak tidak signifikan
mempengaruhi variabel yang dijelaskan.
H0 : b1 ≠ b2 ≠ 0 Variabel
penjelas secara serentak signifikan
mempengaruhi variabel yang dijelaskan.

Arti dari tulisan tersebut adalah:
·
Simbol α menjelaskan tingkat signifikansi (level
of significance) (apakah pada α =0,05 atau α =0,01 ataukah α =0,10, dan seterusnya).
·
Simbol (k-1) menunjukkan degrees of
freedom for numerator.
·
Simbol
(n-k) menunjukkan degrees of freedom for denominator
2.
Maksud
dari uraian diatas adalah :
·
Mengetahui
kegunaan dan spesifikasi model
·
Menjelaskan
hubungan antar variable
·
Mengaitkan
data yang relevan dengan teori
·
Mengembangkan
data
·
Menghitung
nilai parameter
·
Mengetahui
arti dan fungsi parameter
·
Menetukan
Signifikan tidaknya variable bebas
·
Menetukan
determinasi model
·
Menjelaskan
tahapan-tahapan regresi
·
Membaca
hasil regresi
·
Menyebutkan
asumsi-asumsi
·
Membedakan
dengan regresi linier sederhana
3.
a.
Regresi linier berganda adalah hubungan linier dengan lebih dari satu variable.
b.
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + e
c. Arti dari
notasi model diatas :
Y :
Variabel independen
a :
Konstanta
b1...b3 : Koefisien regresi
x1 :
Variabel dependen 1
x2 :
Variabel dependen 2
x3 :
Variabel dependen 3
d. Informasi yang
didapat dari konstanta adalah variabel lain yang dapat
mempengaruhi variabel independen selain
variabel dependen yang diteliti.
e. Koefisen Regresi berfungsi untuk membentuk persamaan model regresi pada masalah yang diteliti.
f. Perbedaan
antara linear tunggal dan berganda salah satunya variabel
independent linear tunggal hanya satu, linear berganda lebih
dari satu, dalam pengujianya linear tunggal hanya menggunakan uji T sedang
linear berganda juga menggunakan uji F.
g. Jelaskan mengapa rumus untuk mencari nilai b
pada model regresi linier erganda berbeda dengan model regresi linier
sederhana!
Pencarian rumus b linear berganda berbeda dengan linear
tunggal, hal ini karena munculnya jumlah variabel penjelas yang bertambah,
semakin banyak variabel X maka kemungkinan-kemungkinan yang menjelaskan model
mengalami pertambahan, perubahan yang terjadi pada nilai X1 atau X2 tentu saja
mengakibatkan perubahan pada nilai harapan Y yang berbeda, oleh karena itu
pencarian nilai b pada linear berganda juga mengalami perubahan
h. Coba jelaskan apakah pencarian nilai t juga
mengalami perubahan!kenapa?
Tentu saja pencarian nilai t juga berubah sebanding dengan
adanya perubahan pada nilai b karena
perlu di lakukan pencarian nilai satndart error masing-masing nilai b.
i.
Coba
uraikan bagaimana menentukan nilai t yang signifikan!
Nilai t yang signifikan dapat di
uraikan dengan pengertian perbandingan nilai t hitung
dengan nilai t tabel, apabila nilai t hitung lebih besar daripada nilai t tabel maka variabel penjelas tersebut bisa di
katakan signifikan ,dan sebaliknya.
Nilai f berfungsi sebagai teknik ANOVA yang digunakan untuk menguji
distribusi atau variansi
means dalam
variabel penjelas apakah secara proporsional telah signifikan
menjelaskan variasi dari variabel yang dijelaskan.
k. Bagaimana menentukan nilai F yang signifikan?
Jika nilai F hitung lebih besar
dibanding nilai F tabel, maka secara serentak seluruh
variabel penjelas yang ada dalam model signifikan mempengaruhi variabel terikat Y, berlaku
sebaliknya.
l.
Jelaskan
apakah rumus dalam mencari koefisien determinasi pada model regresi linier berganda
berbeda dengan regresi linier sederhana!kenapa? Pada dasarnya koefisien
determinasi linear tunggal dan linear berganda sama karena di peroleh melalui hasil bagi dari total sum of square (TSS) atau
total variasi Y terhadap
explained sum
of square (ESS) atau variasi
yang dijelaskan Y.
m. Jelaskan bagaimana variabel penjelas dapat
dianggap sebagai prediktor terbaik dalam menjelaskan Y!
Karena variabel penjelas memiliki nilai perkiraan dan
estimasi yang signifikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar