Rabu, 02 November 2016

KINERJA MANAJERIAL

02 November 2016


BAB II
A.      Kinerja Manajerial
            Kinerja manajerial merupakan kinerja para individu dalam kegiatan-kegiatan manajerial, seperti: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, pengawasan, pengaturan staf, negosiasi dan perwakilan (Mahoney, 1963). Kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekolompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika (Prawirosentono, 1999).
1.    Desain kerja manajerial
Kinerja manajerial didesain menjadi beberapa, yaitu :
a.         Kepentingan pribadi
b.        Kepentingan organisasi
Dua kepentingan diatas harus diselaraskan dengan manajemen mutu total serta kompetensi manajemen sehingga akan tercipta kinerja manajerial yang baik dan seimbang. Akan tetapi perlu cara dalam mencapainya yaitu dengan menguatkan, intinya dengan perbaikan, pengembangan, pembelajaran. Dan untuk melakukannya perlu pengetahuan yang cukup.
2.    Pemberdayaan Psikologis dan Kinerja Manajerial
       Seseorang yang diberdayakan seharusnya dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi dibandingkan seseorang yang tidak diberdayakan. Pendapat mengenai pemberdayaan berhubungan dengan beberapa hal mengenai faktor perilaku, seperti aktivitas, inisiatif, konsentrasi, fleksibilitas, yang akan meningkatkan kinerja perseorangan. Sebagai seorang manajer, ada beberapa hal yang harus dimiliki, seperti kemampuan Controlling, Commanding, Coordinating, Organizing, Communicating.
a.    Controlling
Dalam pengaplikasiannya, manajer melakukan pengawasan kepada para karyawan mengenai kinerjanya. Sebaiknya, manajer melakukan pengawasan secara berkala dan terjadwal. Biasanya, lower manager yang melakukan pengawasan secara langsung pada para karyawan. Selain melakukan pengawasan, lower manager memberikan instruksi secara langsung pada karyawan dan juga memberikan penilaian kepada kinerja karyawan.
b.      Commanding
Manajer memberikan instruksi, arahan, perintah kepada para karyawan. Dalam pengaplikasiannya, arahan bisa diberikan secara langsung pada karyawan atau melalui media seperti surat dan telepon. Memberikan arahan secara jelas agar karyawan tidak salah menanggapi perintah yang manajer berikan. Perintah yang manajer berikan pada karyawan  harus sesuai dengan kemampuan karyawannya.
c.       Coordinating
Dalam sebuah organisasi, koordinasi antar lini sangat penting. Hal ini seperti rantai dan roda yang berputar. Tiap pin rantai saling terhubung dengan pin lainnya, sehingga dapat membuat roda bergerak berputar. Ini sama seperti setiap lini dalam organisasi, jika semuanya saling terhubung, roda perusahaan akan berjalan dengan baik. Dalam hal ini, manajer memegang peran penting dalam menyatukan setiap elemen dan menggerakan roda perusahaan. Dalam pengaplikasiannya, manajer melakukan koordinasi dengan setiap divisi di perusahaan dengan cara saling bertukar informasi. Informasi berguna untuk memudahkan manajer dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini, manajer dan semua koordinator dari masing-masing divisi perlu saling bekerja sama agar tercipta harmoni dan keselarasan agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Berkoordinasi dapat dilakukan dengan saling mengirim surat atau berkomunikasi lewat telepon di setiap divisi untuk saling bertukar informasi.
d.      Organizing
Manajer selaku pimpinan perusahaan memiliki kewenangan untuk mengatur segala aktivitas dalam perusahaan. Manajer yang baik mampu untuk mengorganisir organisasi sehingga kinerja perusahaan baik.
e.       Communicating
Dalam suatu organisasi, komunikasi sangat penting dilakukan oleh semua elemen. Dengan terjalinnya komunikasi yang baik, informasi akan tersampaikan kepada semua elemen sehingga akan melancarkan kinerja perusahaan. Kemampuan menyampaikan pendapat, gagasan, problem solving perlu dimiliki oleh manajer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar