Senin, 13 Juni 2016

ALUR PEMBELIAN




Alur Pembelian

Berikut adalah alur – alur dalam pembelian Rubber Chock (Ganjal Pesawat)
a.    Pencarian supplier
Pencarian supplier biasanya dari media elektronik atau rekan bisnis, disini akan diambil contoh supplier Rubber chock kualitas terbaik dengan harga terjangkau, supplier tersebut adalah TARA RUBBER yang berlokasi di LTC (Lindeteves Trade Centre) Jakarta barat.
b.      Permintaan Contoh Barang dan Harga
Sebelum memesan barang pemesan menghubungi pihak customer service untuk memberikan contoh – contoh produk dan harganya. Dari supplier akan mengirimkan via email ataupun fax berbagai macam barang beserta harganya.
c.       Pemesanan
Setelah cocok dengan produk dan harga yang ditawarkan, pemesan akan menerbitkan surat pemesanan atau Purchase Order (PO) kepada supplier.
d.      Proses Penerimaan Order
Supplier- Customer Service menerima PO, kemudian dilanjutkan ke bagian Gudang untuk mengecek stock barang. Bagian Gudang telah mengkonfirmasi barang tersedia, bagian customer service pun mengkonfirmasi ke pemesan dan meminta pembayaran PO sebelum barang dikirim.
e.       Pembayaran
Pemesan membayar PO tersebut dan mengirimkan ke Supplier, setelah menerima bukti pembayaran CS akan mengkonfirmasi bukti bayar tersebut ke bagian Accounting untuk di cek, setelah bagian accounting cek dan sudah sesuai dengan pemesana maka, pihak accounting akan mengeluarkan Faktur Penjualan dan menyerahkannya ke bagian CS dan Gudang.
f.       Konfirmasi Ulang
Setelah clear semua persyaratan maka Cs akan mengkonfirmasi ulang untuk pesanan yang sudah dipesan untuk memastikan lagi dan memberikan informasi untuk pengiriman barang via Agen pengiriman Panca Cobra dengan biaya Rp 118.000,- dibayar di tempat penerimaan serta memeberikan estimasi barang datang ke tempat tujuan pengiriman.
g.      Pengiriman
Setelah dikonfirmasi dan pemesan sudah setuju, CS menghubungi bagian gudang untuk menyiapkan barang tersebut, bagian gudang akan segera pack barang tersebut dan menyerahkan ke bagian pengiriman beserta surat jalan dan faktur penjualan. Kemudian mengkonfirmasi No resi pengirimanke bagian CS dan Acc.
h.      Penerimaan Barang
Pemesan telah menerima barang dan membayar ongkos kirim, cek ulang barang yang dipesan sudah sesuai daan kemudian konfirmasi ke supplier jika barang sudah diterima.



Berikut Chart sistem pembelian Rubber Chock












 

Minggu, 10 April 2016

Akuntansi Biaya - 6 (Menghitung Biaya Overhead Pabrik)



MENGHITUNG BIAYA OVERHEAD PABRIK

Untuk bisa menghitung biaya overhead pabrik, terdapat tahap-tahap yang harus dilakukan oleh perusahaan. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Menyusun anggaran biaya overhead pabrik
Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik didasarkan pada volume kegiatan yang akan dilaksanakan di masa depan.
2.      Memilih dan menaksir dasar pembebanan biaya overhead pabrik
Dasar pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk, dapat dipilih berdasarkan satuan produk, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, jam tenaga kerja langsung, jam mesin. Sementara itu faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pembebanan biaya overhead pabrik antara lain:
a.    Memperhatikan jenis biaya overhead pabrik yang dominan jumlahnya dalam departemen produksi.
b.    Memperhatikan sifat-sifat biaya overhead pabrik yang dominan tersebut dan hubungannya dengan dasar pembebanan yang akan dipakai.
c.    Menghitung tarif biaya overhead pabrik yang dapat dilakukan dengan rumus:

 



http://www.ciputra-uceo.net/blog/2015/12/17/pengertian-biaya-overhead-pabrik-dan-cara-menghitung-biaya-overhead-pabrik

Akuntansi Biaya - 5 (Penentuan Tarif Biaya Overhead Pabrik)



METODE PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK

a. Menentukan Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Tingkat produksi merupakan bahan pertimbangan yang sangat penting , sebab biaya overhead pabrik per unit produk dan jumlah biaya overhead pabrik variable di pengaruhi oleh perubahan tingkat produksi.

Berikut macam-macam tingkat produksi (kapasitas) yang dapat dijadikan dasar penentuan anggaran biaya overhead pabrik.

1.      Kapasitas teoritis atau kapasitas ideal

Merupakan hasil maksimum yang dapat dicapai oleh suatu departemen atau pabrik dengan tidak memperhitungkan terjadinya kerusakan mesin, absensi pekerja, kelambatan bahan baku dan hambatan-hambatan lainnya.

2.      Kapasitas raktis atau kapasitas realistis

Merupakan hasil yang dapat dicapai pada kapasitas teoritis, dan dikurangi dengan pengaruh adanya habatan-hambatan intern yang dapat dihindari. Misalnya, kemacetan mesin, kelambatan bahan bak, waktu  istirahat, dan hari libur.

3.      Kapasitas normal atau kapasitas jangka panjang

Merupakan kemampuan perusahaan untuk berproduksi dengan memperhitungkan adanya hambatan-hambatan intern yang tidak dapat dihindari, dan permintaan terhadap produk dalam jangka panjang.


4.      Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan atau kapasitas jangka pendek

Merupakan kemampuan perusahaan dalam berproduksi yang diperkirakan dapat dicapai. Kapasitas ini ditentukan atas dasar taksiran kemungkinan penjualan produk dalam tahun yang akan datang. Jika anggaran overhead pabrik ditentukan atas dasar kapasitas sesungguhnya yang diharapkan, maka akan mengakibatkan tarif biaya overhead pabrik dalam suatu periode berbeda dengan tarif periode lain. Pada praktiknya tidak mungkin perusahaan berproduksi pada kapasitas teoritis sehingga untuk memilih kapasitas yang dijadikan dasar pemikiran anggaran biaya overhead pabrik harus diperhitungkan faktor-faktor hambatan intern perusahaan dan kemungkinan penjualan produk pada periode yang akan datang.

b.Menghitung tarif biaya overhead pabrik

Beberapa dasar penentuan tarif biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut :
1.      Atas dasar satuan produk
Tarif biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk, dihitung dengan cara sebagai berikut.

Taksiran biaya overhead pabrik      =   tarif biaya overhead pabrik per unit
Taksiran unit yang di produksi

2.      Atas dasar biaya bahan baku
Tarif biaya overhead dapat di hitung sebagai berikut
o   Pertama, hitung persentase pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar pemakaian biaya bahan baku dengan rumus :

  Taksiran biaya overhead pabrik              x 100%
 Taksiran pemakaian biaya bahan baku

Selanjutnya, biaya overhead pabrik yang di bebankan kepada setiap unit produk dihitung dengan cara mengalikan persentase pembebanan dengan biaya bahan baku per unit produk
o   Atas dasar biaya tenaga kerja
Perhitungan atas dasar biaya tenaga kerja langsung pembebanan biaya overhead pabrik pada produk, tidak berbeda dengan perhitungan pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar biaya bahan baku.
o   Atas dasar jam tenaga kerja langsung
Tarif biaya overhead pabrik per jam tenaga kerja langsung, dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Taksiran biaya overhead pabrik        =  tarif biaya overhead pabrik per jam tenaga
Taksiran jam tenaga kerja langsung          kerja langsung

o   Atas dasar jam mesin
Pembebanan biaya overhead pabrik atas dasar jam mesin digunakan, apabila sebagian besar biaya overhead pabrik terdiri atas biaya-biaya yang berhubungan erat dengan waktu penggunaan mesin. Tarif pembebanan dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Taksiran biaya overhead pabrik  =    Tarif biaya overhead pabrik per jam mesin
      Taksiran jam mesin